Ciri umum kanker payudara
Adanya benjolan disekitar payudara
Ciri yang pertama adalah adanya benjolan disekitar payudara. Hampir setiap orang mengetahui bahwa benjolan di sekitar payudara merupakan ciri umum dari kanker yang yang harus diperhatikan.Terdapat kerutan di sekitar payudara
Kerutan biasanya hanya akan dialami oleh seseorang yang sudah tua, namun seorang penderita kanker payudara keutan tersebut mungkin saja terdapat di bagian tertentu di payudara Anda.Kerutan tanda kanker payudara akan berwarna sedikit hitam dan tidak terlalu besar lingkupnya. Tak hanya itu saja kerutan tersebut juga memiliki permukaan yang kasar.
Payudara bengkak dan kemerahan
Ciri-ciri kanker payudara selanjutnya adalah payudara mengalami pembengkakan dan kemerahan.jika sudah begini sebaiknya Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis. Warna kemerahan pada payudara juga akan memiliki rasa hangat jika disentuh, seperti halnya saat demam.
Gatal dan ruam di puting susu
Berikutnya adalah terjadi ruam pada puting, bersisik sakit, dan juga gatal pada payudara.Gatal yang disebabkan oleh kanker payudara juga memiliki intensitas yang berbeda. Ada yang gatal dalam skala kecil dan tidak menganggu dan juga ada yang cukup menganggu karena gatal tidak dapat hilang.
Selain itu, di kulit payudara juga akan timbul seperti sisik yang cukup menganggu karena akan menimbulkan rasa sakit jika dipegang ataupun dikelupas.
Terjadi perubahan ukuran dan bentuk payudara
Jika Anda melihat ada keanehan dalam salah satu bentuk payudara, maka sebaiknya Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis karena hal ini merupakan salah satu ciri kanker payudara stadium awal.Sebagai contoh adalah dari sebelumnya yang besar yaitu 34 dan hanya menjadi 32 (dalam ukuran bh).
Keluarnya cairan dari puting
Jika Anda sedang tidak menyusui namun tiba-tiba keluar cairan dari puting, makah hal ini merupakan gejala bahwa Anda sedang terkena kanker payudara.Warna cairannya pun berbeda-beda, yaitu jika cairan putih atau bening maka ini belum masuk ke dalam tahap serius, akan tetapi jika cairan berwarna kecoklatan ataupun merah darah hal ini sudah masuk dalam tahap kronis dan segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Puting susu masuk ke dalam
Ciri-ciri kanker payudara selanjutnya adalah puting susu masuk ke dalam. Seperti yang kita ketahui puting susu biasanya akan timbul. Dan jika sedang mengecil ia akan sejajar dengan kulit.Akan tetapi seseorang yang menderita payudara puting susunya akan menukik ke dalam dan tidak wajar. Namun tahukah Anda tak hanya puting susu yang masuk ke dalam, semua bagian yang ada di payudara juga akan mengalami hal yang sama.
Oleh karena itu, jika Anda mendapati hal ini segeralah melakukan pengecekan lebih lanjut agar tidak menjadi lebih bahaya.
Sakit, gatal dan berisik di puting susu
Ciri lainnya yaitu sakit, gatal, ruam dan bersisik pada puting susu. Jika kulit payudara timbul semacam sisik Anda juga perlu waspada.Karena hal tersebut merupakan gejala awal kanker payudara yang paling umum. Jika terjadi ruam, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.
Rekomendasi pengobatan alternatif terbaik untuk menyembuhkan penyakit kanker payudar anda adalah menggunakan kapsukl Ziirzax dan Typhogell de Nature Indonesia.
Obat Benjolan Kanker Payudara Tradisional Kapsul Typhogell dan Ziirzax de Nature
- Paket 1 minggu : Rp 315.000 (isi 1 botol Ziirzax dan 1 botol Typhogell)
- Paket 1 bulan : Rp 1.150.000 (isi 4 botol Ziirzax dan 4 botol Typhogell) hemat Rp 110.000
- Paket 1 bulan : Rp 1.995.000 (isi 8 botol Ziirzak dan 8 botol Typhogell) hemat Rp 525.000
- TR173399941
- TR163395021
Kontak Pemesanan
Tlp/WA: 082-3224-98-543
BBM: A0808Z
Sirsak
Keyakinan banyak orang bahwa daun sirsak (Annona muricata L) memiliki khasiat melumpuhkan keganasan kanker, tampaknya bukan sekadar kepercayaan kosong.Melalui serangkaian proses ekstraksi, kandungan kimiawi bioaktif dalam lembaran daun sirsak terbukti efektif mematikan sel kanker, setidaknya pada kanker serviks dan kanker nasopharynx.
Prof. Dr. Okid Parama Astirin, MS dosen Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, bersama Adi Prayitno (Fakultas Kedokteran) dan Anif Nur Artanti (Fakultas Farmasi), selama setahun terakhir melakukan eksplorasi aktivitas bioaktif pada daun sirsak untuk anti kanker nasopharynx dan serviks.
Hasil penelitian tim gabungan antar-fakultas tersebut masih memerlukan uji klinis untuk memastikan efektivitasnya.
Hasil uji laboratorium di Fakultas MIPA menunjukkan, kandungan bioaktif daun sirsak ternyata mampu mematikan sel kanker. “Kami fokus meneliti lemampuan itu pada dua jenis kanker tersebut, karena penyebab kanker serviks dan nasopharynx yang tumbuh di tenggorokan adalah virus.
Jenis kanker ini bisa menyerang siapa saja dan pada semua umur,” jelas Prof. Okid kepada wartawan, saat memaparkan hasil penelitiannya di laboratorium FMIPA UNS, akhir pekan lalu.
Menurut peneliti yang dibantu beberapa mahasiswa FMIPA itu, daun sirsak yang memiliki kandungan bioaktif paling baik, adalah daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
Jika daun terlalu tua, katanya, bahan bioaktifnya sudah tidak berfungsi. Sedangkan daun yang terlalu muda, bahan bioaktifnya kurang maksimal. “Untuk dijadikan obat, harus diuji klinik dan kami sudah bekerjasama dengan perusahaan farmasi,” katanya.
Prof. Okid menegaskan, dalam penelitian laboratorium, formula yang disebut isolat sirsak itu belum dapat digunakan sebagai obat.
Dia menyatakan, isolat sirsak itu harus diuji secara klinis yang melibatkan ahli farmasi. “Isolat sirsak itu belum menjadi obat, karena masih harus diuji secara klinis.
Kami sudah bekerjasama dengan perusahaan farmasi untuk pengujian agar dapat digunakan sebagai obat.
Penggunaanya juga harus dilakukan dokter, karena sifat bioaktifnya tidak bisa digunakan sembarangan,” katanya lagi. Para mahasiswa yang membantu Prof.
Okid menjelaskan, pembuatan isolat sirsak tersebut melalui proses relatif panjang. Daun-daun sirsak lebih dahulu dicuci dan dikeringkan, lalu dipanaskan dalam oven dengan suhu maksimal 50 derajat Celcius.
Daun yang telah kering diblender, sehingga menghasilkan serbuk daun sirsak seberat 600 gram. Serbuk tersebut selanjutnya dijadikan pasta melalui proses ekstraksi dengan ethanol 95 persen.
"Setelah melalui beberapa tahap proses lanjutan, akan dihasilkan isolat sirsak untuk disuntikkan pada sel kanker. Berdasarkan beberapa kali pengujian, ternyata hasilnya menunjukkan sel-sel kanker mati," ungkap Prof. Okid.
Dalam penelitiannya, tim ahli gabungan juga mengembangkan penelitian manfaat daun sirsak sebagai obat kanker, namun bukan dalam bentuk isolat sirsak.
Inovasi berupa pemanfaatan daun sirsak yang dia sebut sebagai bioproduk, dengan cara penggunaan mudah dan dapat dilakukan setiap orang itu, berfungsi sebagai agen terapi kanker.
Sarang Semut (Myrmecodia peden)
Selama ini, tanaman sarang semut (Myrmecodia peden) banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan.Tanaman epifit yang banyak dijumpai di derah Papua ini diyakini mampu mengatasi berbagai penyakit berat, seperti kanker, diabetes, hipertensi, lever, asam urat, dan jantung.
Kenyataan tersebut cukup beralasan, apalagi setelah dilakukan berbagai penelitian ilmiah yang mampu membuktikan khasiat tanaman ini. Penelitian juga dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arius Suwundo, Felicia Widyaputri, Marika Suwondo, dan Prenali Satmika membuktikan sarang semut mampu menghambat dan bahkan membunuh sel kanker.
Selain mampu membuktikan khasiat sarang semut untuk pengobatan kanker, penelitian yang berjudul 'Myrmecodia Peden: Alternatif Kemoterapi Kanker
Payudara dengan Efek Samping Minimal' juga berhasil mengantarkan keempat mahasiswa tersebut meraih medali emas pada Pimnas XXIV di Universitas Hasanuddin, Makassar, 19-21 Juli lalu.
Arius Suwondo mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tergerak untuk meneliti tanaman sarang burung karena selama ini banyak dikonsumsi masyarakat dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah kanker.
Mereka kemudian mengkaji lebih dalam untuk mengetahui apakah tanaman ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobati kanker dengan efek samping minimal, tidak seperti pada pengobatan kemoterapi yang menimbulkan sejumlah efek samping.
â€Ide penelitian berawal dengan melihat pengobatan kanker dengan cara kemoterapi yang banyak menimbulkan penderita kanker melakukan drop out dan menghentikan terapi karena mengalami beberapa efek samping.
Harapannya dengan pengobatan sarang semut, herbal, hasilnya bisa meminimalisir efek samping penderita kanker,†jelasnya di Fakultas Kedokteran UGM, Selasa (26/7).
Sarang semut diketahui mengandung flavanoid dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Selain itu, ia juga mengandung tokoferol dan alfa-tokoferol, zat dengan aktivitas anti oksidan tinggi yang mampu menghambat radikal bebas.
Disebutkan Arius, dari hasil uji sitotoksik diketahui adanya aktivitas terhadap sel kanker setelah direaksikan dengan ekstrak sarang semut.
Ekstrak sarang semut terbukti mampu menghambat, bahkan membunuh sel kanker melalui mekanisme apoptosis, yaitu mematikan sel kanker dengan cara terprogram tanpa menimbulkan rasa sakit pada penderita.
“Setelah melalui uji sitotoksis, dapat terlihat tanaman ini mampu menghambat dan bahkan mematikan sel kanker dengan mekanisme apoptosis, tidak memecahkan sel yang menimbulkan peradangan yang bisa membahayakan kesehatan pasien,†urainya.
Ditambahkan oleh Felicia Widyaputri, dengan dosis Inhibitory Consentration (IC) 50 sebesar 539,902 mikrogram/milliliter mampu menghambat hingga 50 persen pertumbuhan sel kanker.
Saat dosis ekstrak sarang semut ditingkatkan dengan Effective Consentration (EC) 50 sebesar 1599,998 mikrogram/milliliter dapat membunuh sel kanker hingga 50 persen.
“Ketika dosisnya meningkat, maka proses apoptosisnya juga meningkat, dengan EC 50 sebesar 1599,998 mikrogram/milliliter dapat membunuh sel kanker sampai angak 50 persen,†terang mahasiswi angkatan 2008 ini.
0 komentar:
Posting Komentar